IQNA

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Virginia:

Gandhi Menganggap Imam Husein sebagai Simbol Pemahamannya tentang Al-Quran

7:13 - October 22, 2015
Berita ID: 3391483
IRAN (IQNA) - Profesor Abdulaziz Sachedina dengan menegaskan pengaruh global kebangkitan Asyura, dia juga mengisyaratkan ucapan para tokoh seperti Mahatma Gandhi, pemimpin kemerdekaan India dan mengatakan, Gandhi yang juga menelaah Al-Quran menyebut Imam Husein (As) sebagai simbol pemahamannya tentang Al-Quran.

Profesor Abdulaziz Sachedina, dosen unviersitas Virginia Amerika saat wawancara dengan IQNA berbicara tentang kebangkitan Asyura dan pesannya untuk masyarakat dunia dan ringkasan ucapannya adalah sebagai berikut:
Profesor Sachedina menegaskan harus mengumpulkan pelbagai dimensi nan pelik Karbala guna mengerti hakikat Huseini dan mengatakan, secara global ada dua riwayat sejarah yang mendasar dan berbeda tentang kebangkitan Asyura; salah satu falsafah kebangkitan Imam Husein (As) adalah menghidupkan amar ma’ruf dan nahi munkar dan lainnya beranggapan bahwa pergerakan Imam ke Karbala adalah sebuah kebangkitan untuk membentuk pemerintahan Islam yang berlandaskan keadilan.
Dia menjelaskan, sebagai seorang sejarawan harus saya katakana bahwa realita sejarah tidak muncul dalam kesunyian, namun memiliki bentangan dan terbentuk darinya. Realita sejarah memiliki sebab akibat. Realita Karbala lebih pelik dan lebih luas dari apa yang dapat dilihat oleh pandangan reduksionis. Meskipun kedua riwayat tersebut benar, namun belumlah menjelaskan seluruh hakikat kebangkitan beliau (As). Meskipun salah satu dari tujuan pembentukan pemerintahan Islam adalah amar ma’ruf dan nahi munkar, namun tujuan utama Imam Husein (As) adalah menghidupkan agama Islam yang berada diambang kebinasaan sebagaimana yang telah disampaikan oleh datuk beliau.
Menurut Profesor Sachedina, pemerintah setempat telah banyak melakukan perbid’ahan dalam agama Islam sampai pada tahun 60 Hijriah. Namun setelah revolusi Huseini tidak ada seorangpun penguasa yang berani bermain dengan sendi dan hukum-hukum syariat Islam. Dengan demikian tujuan utama Imam Husein (As) dari revolusi Asyura adalah menjaga pesan Rasulullah (Saw). Ahlulbait mengetahui dengan baik bahwa pesan Islam tidaklah ditujukan untuk Arab semata, bahkan sifatnya global dan tragedi Karbala dapat menjelaskan masalah tersebut. Orang munafik dan mukmin tidak dapat diprediksikan sebelum Karbala, Muawiyah membeli masyarakat, namun para sahabat Imam Husein (As) memiliki hati nurani yang bersih dan tidak ada seorangpun yang dapat bermain dengan hati nurani mereka. Dengan demikian saya tidak mencukupkan falsafah kebangkitan Asyura hanya ada pada dua riwayat tersebut. Realita tragedi tersebut lebih luas dari ringkasan dua masalah yang telah dituturkan.


Harus Menggabungkan pelbagai dimensi nan pelik Karbala untuk mengetahui Hakikat Huseini
Sejarawan dan peneliti Syiah ini dalam menjawab dalil kecintaan para tokoh besar seperti Gandhi dan Mandela kepada Imam Husein (As) mengatakan, sebab kecintaan Mahatma Gandhi kepada Imam Husein (As) adalah masalah minoritas dan mayoritas. Coba asumsikan seseorang berhadapan dengan penguasa lalim, yang memiliki adikuasa, dan kolonisme dan dapat menumbangkannya dari aspek manapun. Dan orang tersebut melawannya dan tidak tunduk kepadanya. Dalam budaya India, orang semacam ini disebut dengan pejuang yang berperang untuk kebenaran. Menurut Gandhi, tragedi Karbala juga demikian, yaitu para minoritas pencari kebenaran dengan perlawanannya dapat menggoyahkan pemerintah setempat; Gandhi mengatakan, saya mempelajari perjuangannya melawan penjajahan Inggris dari Husein (As), yang bangkit melawan penjajahan. Gandhi yang juga menelaah Al-Quran menyebut Imam Husein (As) sebagai simbol pemahamannya terhadap Al-Quran, karena Al-Quran mengajak manusia pada keadilan.
Begitu juga Profesor Sachedina berbicara tentang Nelson Mandela, Mandela juga memiliki penghormatan khusus untuk Imam Husein (As) dan juga memiliki komunikasi yang sangat baik dengan kaum muslimin. Seringkali saya bertemu dengannya dan dia adalah manusia yang sangat mulia. Mandela mengatakan, Imam Husein (As) telah menginspirasikan perlawanan di hadapan rasisme kulit putih Afrika Selatan. Banyak sekali contoh-contoh seperti ini dan Imam Husein (As) dalam pandangan masyarakat adalah manifestasi kekuatan spiritual yang dapat mengalahkan pedang dan beliau benar-benar menang di jalan tersebut.
Profesor Abdulaziz Sachedina; Islamolog dan profesor studi mazhab universitas George Mason, yang berafiliasi dengan universitas Virginia di Amerika. Dia telah melakukan riset, pengajaran dan Islamologi, khususnya tentang Syiah, Bioetika, Islam di era kontemporer, Demokrasi dan HAM dalam Islam.
Dia terlahir di keluarga keturunan India Syiah di Tanzania di timur Afrika. Dia mengantongi ijazah S1 dalam studi Islam di universitas Islam Aligarh. Kemudian dia datang ke Iran pada tahun 1967 M dan belajar jurusan bahasa dan sastra Persia di Universitas Firdausi, Masyhad. Dia juga belajar di hauzah di Masyhad, Qom dan Najaf dan dia juga mengenal para cendekiawan Syiah seperti Ali Syariati.

Profesor Abdulaziz Sachedina pergi ke Kanada pada tahun 1972 dan melanjutkan studinya di universitas Toronto dalam jurusan studi Islam. Karir penelitian profesionalnya dapat dilihat di berbagai perguruan tinggi seperti Amerika, Kanada, Iran, Yordania dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Bersambung...

3389063

Kunci-kunci: wawancara
captcha